Bonaire, Surga bagi Penyelam
Sejak 10 oktober 2010, Bonaire menjadi special municipality-nya Belanda (Dutch Carribean). Untuk paspor hijau (Indonesia) mesti pakai visa Belanda atau kartu ijin tinggal/kerja di Belanda seperti saya. Bahasa yang dipakai di sini bahasa Belanda, Inggris, dan Papiamento. Mata uangnya US Dollar.
Tidak salah kalau Bonaire menyombongkan pulau mereka sebagai Divers Paradise, bahkan di nomor polisi mobilpun tertera “Divers Paradise” 😛 Pulau ini memberikan kebebasan bagi penyelam untuk menyelam kapan saja dan di lokasi manapun karena sebagian besar lokasi penyelamannya bisa diakses dari darat (shore diving). Bagi pemalas seperti kami, yang doyan tidur agak siangan dan santai berat, situasi ini sangat menguntungkan, sudah gitu tidak perlu ribet dengan kelompok besar ketika menyelam. Ribetnya, yah lumayan kerja keras bawa-bawa tank dan melawan ombak ketika mau masuk laut dan setelah selesai menyelam.
Manajemen industri menyelam di Bonaire sudah dirintis sejak tahun 1970-an dan tidak heran kalau saat ini sangat tertata rapi dan menjadi aset turisme utama pulau Bonaire. Pioneer industri menyelam ternama di pulau ini adalah Captain Don Stewart. Beliau dianggap sebagai founding father-nya industri menyelam dan pelestarian taman laut di Bonaire.
Seluruh lokasi penyelaman di Bonaire adalah taman laut nasional dibawah naungan STINAPA yang dilindungi hukum. Penyelam diwajibkan membayar 25 USD untuk menyelam di sini yang harus dibayar di dive shop tempat mendaftarkan diri. Penduduk Bonaire baik WNA maupun lokal yang volunter di STINAPA berusaha keras menyelamatkan koral Bonaire yang sempat hancur karena storm yang lumayan besar di tahun 1999 dan 2008 (hal yang diluar perkiraan karena Bonaire tidak berada di huriccane belt). Tahun 2010 ini, seperti halnya Meksiko dan Belize, mereka masih harus berperang melawan invasi indopacific lionfish yang tidak memiliki predator di perairan atlantik.
Ketika mendaftar di dive shop, kami disarankan untuk melakoni shore dive sendiri tanpa guide kecuali kalau mau ambil boat trip ke pulau Klein Bonaire dan sebelah timurnya Bonaire atau emang maksa pengen punya special dive guide. Kami ambil paket 6 hari Unlimited Shore diving seharga 150 USD, jadi bisa ambil tank semaunya, walaupun disarankan untuk gak ambil lebih dari 3 tank per orang dalam satu hari. Nitrox tank juga tersedia. Bagusnya lagi dive shop tempat kami mendaftar memiliki berbagai lokasi untuk ambil dan balikin tank kosong.
Seluruh lokasi penyelaman di Bonaire bisa diakses melalui mobil dan tertera jelas di peta Bonaire. Kami juga beli buku yang ditulis oleh Susan Porter mengenai lokasi shore diving di Bonaire yang sangat jelas mendeskrispikan setiap tantangan yang ditemui saat entrance dan exit dari setiap dive site. Kami menyewa mobil, Landwind SUV-nya Cina (sumpah mati tidak enak banget mobil ini). Kebanyakan mobil di sini pick up sehingga gampang naruh tank dan peralatan menyelam, tapi sayangnya pick up udah pada abis disewa. Ketika menyelam, kami disarankan untuk tidak meninggalkan barang berharga di mobil dan membiarkan pintu dan jendela mobil terbuka. Keamanan sepertinya cukup terjamin di pulau ini, tidak ada satupun benda yang dicuri dari mobil selama kami menyelam di Bonaire.
Kondisi koral bervariasi dan cantik, Bonaire memiliki keindahan alam yang unik. Taman Nasional Washington Slagbaai yang juga memiliki lokasi penyelaman, sangat menarik untuk dikunjungi, sayangnya kami gak sempat menyelam di daerah ini. Lokasi yang lumayan susah untuk masuk adalah 1000 steps. Lokasinya di bawah tebing laut. Kami harus turun tangga untuk mencapai pantai, jadi bisa kebayang mesti naik tangga lagi selesai menyelam bawa-bawa tank..itung-itung memang olahraga.. :)) Tempat favorit saya: Karpata dan Oil Slick Leap. Karpata lokasinya juga dibawah tebing laut gitu tapi gak setinggi 1000 steps dan cantik banget koralnya. Oil Slick Leap, di sini gampang masuknya karena ada tangga langsung masuk ke laut, tapi kalau pingin beradventur-ria, dapat juga “leaping” masuk ke laut..seru juga. Kalau buddy dive saya demennya sama Hilma Hooker (hehehe, namanya rada-rada gimana gitu). Kalau gak saya stop-in kemungkinan besar kami hanya menyelam di sana. Hilma Hooker ini nama kapal yang ditenggelamkan di daerah selatan Bonaire di tahun 1984 ketika mengalami kerusakan berat. Kapal ini tadinya ditahan karena menyeludupkan marijuana.
Pulau ini sangat santai dan tidak banyak tempat dugem. Kebanyakan penghuninya adalah pensiunan warga Belanda dan Amerika Serikat yang melarikan diri dari musim dingin di negara mereka. Kebanyakan dari mereka juga penyelam di masa mudanya dan jatuh cinta dengan Bonaire. Tidak heran kalau setiap menyelam kami ketemu pasangan oma dan opa yang baru selesai atau mau menyelam..hehehe, sempet kaget pas pertama kali ketemu pasangan oma dan opa berusia 70 tahun menyelam dan tetap antusias dengan menyelam..
I had visited Aruba a number of years ago. It was wonderful, as were the people. I didn’t get to snorkel there, but wish that I had. Thank you for sharing images from your vacation!
Thank YOU Rob! Bonaire was lovely and I would love to visit it again – and hopefully by then I will combine it with Aruba..these Caribbean islands are really awesome to visit 🙂
Reblogged this on mihran Kalaydjian and commented:
Bonaire, Surga bagi Penyelam